Tuesday, January 12, 2016

Perlukah Khawatir dengan MEA?

Apa itu MEA? - MEA adalah kependekan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN. MEA disebut juga dengan AEC (ASEAN Economic Comunity). Sejak KTT ASEAN 2007, para pemimpin negara-negara ASEAN berkomitmen untuk melakukan percepatan pembentukan komunitas ASEAN di tahun 2015. Pembentukan komunitas ekonomi ASEAN di tahun 2015 ini bertujuan untuk melakukan pengubahan ASEAN menjadi suatu daerah yang bebas dalam perdagangan barang, investasi, pasar tenaga kerja terampil, jasa dan aliran modal. Hal ini dilakukan agar daya saing negara-negara ASEAN meningkat sehingga bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Hal ini tentunya menjadi salah satu hal yang membuat sebagian warga Indonesia sedikit ketar-ketir untuk menghadapi MEA karena ada beberapa profesi yang bebas mencari kerja di wilayah ASEAN sehingga persaingan pun tidak hanya antar warga dalam satu negara tetapi juga dengan warga lain dari kawasan ASEAN yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, Vietnam, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, dan Myanmar.


Perlukah Khawatir dengan MEA? -  Perlu diketahui, terdapat 8 profesi dalam program MEA yang termasuk dalam kategori bebas mencari kerja di kawasan ASEAN yaitu arsitek, insinyur, dokter, perawat, tenaga survei, akuntan, dokter gigi, dan praktisi media. Lantas bagaimana dengan profesi lain yang tiak tersebut di atas? Bukannya beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia sempat dihebohkan dengan adanya berita import tenaga kerja besar-besaran dari China yang bukan masuk dalam 8 kategori profesi MEA? Masih teringat segar bahwa hal tersebut menjadi isu panas yang seolah-olah sangat mengancam eksistensi tenaga kerja asli Indonesia. Padahal jika kita menengok kembali, sudah berapa banyak kah tenaga kerja kita (TKI) yang "diekspor" ke luar negeri? Mereka yang dikirim ke Malaysia, Arab Saudi, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang, Korea dll sebagai asisten rumah tangga, pekerja bangunan, pekerja pabrik ini notabene menjadi penyumbang devisa terbesar kedua bagi negara. Lantas, apakah kita perlu khawatir dan perlu memprotes keras pemerintah? Saya pribadi menjawabnya "TIDAK". Memang kekhawatiran itu wajar, tapi tak perlulah kita terlalumemprotes pemerintah tanpa ada tindakan nyata dari diri sendiri. Memperbaiki kualitas diri dan menciptakan inovasi menjadi hal penting agar kita mampu bersaing dalam perekonomian.

Bagaimana Menghadapi MEA?
Saptuari Sugiharto mengatakan MEA adalah (ME)ndekat (A)llah saja. Ya memang benar, mendekatkan diri kepada Allah dan yakin bahwa tidak ada yang tak mungkin bagi Tuhan untuk menolong hamba-Nya merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menghadapi sesuatu seperti era MEA ini. Selain itu, juga perlu melakukan ikhtiar dengan berusaha dan berdoa. Sangat bagus sekali jika masing-masing warga Indonesia mempunyai jiwa enterpreneur sehingga mampu menciptakan lapangan kerja bagi sendiri maupun orang lain. Hindari mengeluh dan menyesali keadaan dengan cara menciptakan inovasi dan kreatifitas. 

Berpenghasilan dengan Usaha Mandiri - Ketatnya persaingan menjadi salah satu hal yang terkadang membuat kita tidak diterima ketika melamar kerja di sebuah instansi. Tidak perlu khawatir?ada banyak cara untuk bisa menghasilkan uang tanpa menjadi pegawai atau karyawan. Berikut ada beberapa cara agar mampu berpenghasilan dari rumah tanpa menjadi karyawan di sebuah instansi:
  1. Membekali diri dengan keterampilan
    Keterampilan atau skill sangatlah penting untuk dimiliki bagi masing-masing individu. Skill lah yang membedakan seseorang dan orang lain dalam pekerjaan. Orang yang berpendidikan tinggi namun tidak mempunyai skill terkadang masih kalah dibandingkan dengan lulusan SMK yang mempunyai skill. Skill yang perlu dimiliki seseorang agar dapat membuka usaha diantaranya adalah menjahit, komputer, elektro, mengukir, dll. Untuk saat ini, bidang yang saya tekuni adalah komputer (meskipun belum ahli, hehe). 
  2. Membuka Online Shop.
    Membuka Online Shop merupakan hal yang sangat mudah dilakukan untuk dapat menghasilkan uang. Ada 2 tipe online shop, yaitu stok sendiri dan dropship. Untuk online shop yang stok barang sendiri perlu modal yang tentunya tidak sedikit. Sedangkan untuk Online Shop Dropship, tidak perlu modal untuk stok barang; yang dilakukan adalah promo melalui medsos (BBM, FB, Instagram, dll) dan menggandeng suplier sebagai penyedia barangnya. Untuk lebih jels mengenai online shop anda bisa membaca posting saya sebelumnya menganai Istilah-istilah dalam Jual beli Online. Untuk berjualan saya menggunakan fb, bbm, dan blog yang baru saja saya buat yaitu nhu-collection.blogspot.com (belum beli domain, hehe)
  3. Menjadi seorang Blogger.
    Saat ini mudah untuk menjadi penulis berpenghasilan tanpa harus melamar kerja sebagai jurnalis, penulis buku, dll. Caranya adalah menjadi seorang blogger. Seperti yang saya lakukan saat ini. Untuk bisa menghasilkan uang dari blog,bisa dengan Google Adsense atau iklan yang lain. Untuk itu, anda bisa membaca artikel saya tentang Menghasilkan Uang dari Blog (Selain Google Adsense).

Mungkin hal tersebut dapat juga anda lakukan di rumah untuk bisa mempunyai penghasilan tambahan atau bahkan penghasilan utama. Memang tidak mudah prosesnya, tapi semuanya akan berhasil jika kita bisa sabar, tekun dan jujur dalam menjalani. Untuk anda yang berada di wilayah Jawa Timur bagian timur (jember khususnya), jika ingin mempunyai keterampilan di bidang komputer, anda bisa menempuh pendidikan komputer selama 1 atau 2 tahun di PIKMI (Pusat Ilmu Komputer dan Managemen Indonesi) yang berada di Jl. Wijaya Kusuma No.4 Jember. Selain memperoleh ilmu komputer,  anda juga bisa belajar menjadi blogger berpenghasilan karena banyak lulusan PIKMI yang kini menjadi seorang blogger dengan penghasilan jutaan dari rumah.


SEMOGA BERMANFAAT

Disqus Comments